Stunting dan Pendidikan: Bagaimana Stunting Mempengaruhi Prestasi Akademik Anak


Reki Arjuliana Hs - Stunting adalah kondisi kekurangan gizi kronis pada anak yang menyebabkan pertumbuhan fisik dan perkembangan otak terhambat. Di Indonesia, prevalensi stunting masih menjadi masalah serius yang mempengaruhi jutaan anak. Tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, stunting juga memiliki konsekuensi jangka panjang terhadap kemampuan kognitif dan prestasi akademik anak.

Stunting terjadi ketika anak tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup, terutama dalam seribu hari pertama kehidupan, yang mencakup periode dari kehamilan hingga usia dua tahun. Kekurangan gizi pada masa ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada perkembangan otak, yang berdampak langsung pada kemampuan belajar anak. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang mengalami stunting memiliki skor IQ lebih rendah dan kesulitan dalam fungsi kognitif dibandingkan dengan anak-anak yang tumbuh dengan gizi cukup.

Pengaruh stunting terhadap prestasi akademik anak terlihat dari beberapa aspek. Pertama, anak-anak yang mengalami stunting cenderung memiliki keterlambatan dalam perkembangan motorik dan sensorik, yang berdampak pada kemampuan mereka untuk berpartisipasi dalam kegiatan belajar di sekolah. Misalnya, kemampuan untuk duduk diam, berkonsentrasi, dan memahami instruksi dapat terhambat, sehingga mengurangi efektivitas belajar.

Kedua, stunting juga berkaitan dengan rendahnya tingkat kehadiran dan partisipasi di sekolah. Anak-anak yang mengalami stunting lebih rentan terhadap penyakit, yang menyebabkan mereka sering absen dari sekolah. Ketidakhadiran yang sering dapat mengganggu kontinuitas belajar dan mengakibatkan ketertinggalan akademik.

Ketiga, stunting mempengaruhi kemampuan kognitif, termasuk memori, perhatian, dan pemecahan masalah. Anak-anak yang mengalami stunting sering kali kesulitan dalam mengikuti pelajaran yang membutuhkan konsentrasi dan pemikiran kritis. Kemampuan membaca, menulis, dan berhitung mereka mungkin juga terhambat, yang merupakan keterampilan dasar yang penting untuk keberhasilan akademik.

Intervensi untuk mengatasi stunting sangat penting untuk meningkatkan prestasi akademik anak. Program gizi yang tepat, akses terhadap pelayanan kesehatan yang memadai, dan edukasi bagi orang tua tentang pentingnya gizi seimbang dapat membantu mencegah stunting. Selain itu, dukungan pendidikan khusus bagi anak-anak yang telah mengalami stunting, seperti bimbingan belajar tambahan dan program remedial, dapat membantu mereka mengejar ketertinggalan akademik.

Penting juga untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan inklusif, di mana kebutuhan khusus anak-anak yang mengalami stunting dapat terpenuhi. Dengan demikian, mereka dapat mengoptimalkan potensi mereka dan mencapai prestasi akademik yang lebih baik.

Stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga masalah pendidikan dan pembangunan manusia secara keseluruhan. Mengatasi stunting akan memberikan dampak positif jangka panjang tidak hanya bagi individu yang terpengaruh, tetapi juga bagi masyarakat dan bangsa secara keseluruhan. Oleh karena itu, upaya bersama dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk mengatasi stunting dan meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak Indonesia.

Penulis : 
Reki Arjuliana Hs, AMG, SST
Instagram : @rekiarjulianahs
Ketua PERSAGI Kabupaten Pelalawan 
--- Reki Arjuliana Hs ---

Previous Post Next Post