Dampak Jangka Panjang Stunting terhadap Kesehatan dan Ekonomi


Reki Arjuliana Hs - Stunting, atau kondisi pertumbuhan anak yang terhambat akibat malnutrisi kronis dan infeksi berulang, merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius di banyak negara berkembang, termasuk Indonesia. Dampak jangka panjang dari stunting tidak hanya mempengaruhi kesehatan individu tetapi juga memiliki implikasi ekonomi yang signifikan.

Dampak Kesehatan

Stunting berdampak langsung pada kesehatan fisik dan perkembangan kognitif anak. Anak yang stunting cenderung memiliki tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan teman sebayanya. Lebih dari sekadar penampilan fisik, stunting mengindikasikan gangguan pada pertumbuhan organ-organ penting, termasuk otak. Akibatnya, anak-anak yang mengalami stunting sering kali memiliki kemampuan kognitif yang lebih rendah, yang dapat mempengaruhi prestasi akademis mereka.

Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang stunting memiliki risiko lebih tinggi terhadap penyakit kronis di masa dewasa, seperti diabetes tipe 2, hipertensi, dan penyakit jantung. Selain itu, sistem kekebalan tubuh mereka yang lemah membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit menular. Hal ini berpotensi memperpendek harapan hidup dan menurunkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Dampak Ekonomi

Dampak stunting tidak berhenti pada individu yang terkena, tetapi meluas ke tingkat ekonomi nasional. Anak-anak yang stunting cenderung memiliki prestasi akademis yang rendah, yang kemudian mempengaruhi produktivitas kerja mereka di masa depan. Dengan kemampuan kognitif yang terbatas dan kesehatan yang buruk, mereka sering kali kesulitan bersaing di pasar kerja, yang mengakibatkan pendapatan yang lebih rendah dan kesempatan ekonomi yang terbatas.

Studi telah menunjukkan bahwa stunting dapat mengurangi pendapatan individu hingga 22% di masa dewasa. Pada skala yang lebih luas, ini berarti potensi hilangnya miliaran dolar dari produk domestik bruto (PDB) suatu negara. Selain itu, biaya perawatan kesehatan yang meningkat akibat penyakit terkait stunting menambah beban ekonomi, baik pada individu maupun sistem kesehatan nasional.

Pencegahan dan Intervensi

Mengingat dampak jangka panjang yang signifikan, pencegahan stunting harus menjadi prioritas. Intervensi yang efektif meliputi pemberian nutrisi yang memadai selama 1000 hari pertama kehidupan (dari kehamilan hingga usia dua tahun), memastikan akses ke layanan kesehatan dasar, serta edukasi mengenai praktik pengasuhan yang baik.

Pemerintah, bersama dengan organisasi internasional dan masyarakat, harus bekerja sama untuk meningkatkan kesadaran dan tindakan terhadap masalah ini. Program nutrisi, layanan kesehatan ibu dan anak, serta peningkatan sanitasi dan akses air bersih merupakan langkah-langkah kritis untuk mengurangi prevalensi stunting.

Dengan upaya kolaboratif dan komitmen yang kuat, dampak jangka panjang stunting terhadap kesehatan dan ekonomi dapat diminimalkan, membuka jalan bagi generasi masa depan yang lebih sehat dan produktif.

Penulis : 
Reki Arjuliana Hs, AMG, SST
Instagram : @rekiarjulianahs
Ketua PERSAGI Kabupaten Pelalawan 
--- Reki Arjuliana Hs ---

Previous Post Next Post